Bahaya Pembalut Modern | zat Dioxin | bahan baku daur ulang

Hati-hati Pembalut Mengandung Dioxin !

Tahukah anda, bahwa pembalut dan tissue yang biasa kita gunakan sehari-hari ternyata mampu menyebabkan kanker?

Para peneliti menemukan bahwa dalam pembalut dan tissue yang biasa kita gunakan terkandung zat berbahaya yang disebut dioksin. Memang tidak semua pembalut dan tissue mengandung dioksin, namun bersikap waspada tentu jauh lebih baik.

Nah, apakah dioksin itu? Kita simak informasi menarik berikut ini.

Apa itu Dioksin?

Dioksin adalah senyawa yang tidak berbau yang dalam bentuk murninya akan berbentuk kristal yang tidak berwarna yang mudah bereaksi dengan senyawa organik ataupun lainnya.

Dioksin mudah larut dalam lemak sehingga mudah pula terakumulasi dalam jaringan makhluk hidup yang kemudian konsentrasinya dapat berlipat ganda pada rantai makanan yang lebih tinggi. Artinya, jika manusia adalah pemuncak rantai makanan, maka tentu manusia menjadi penampung dioksin terbesar di dunia.

Dioksin sangat stabil, dalam artian mempunyai rentang titik cair ke titik didih yang tinggi sehingga tidak mudah hancur. Berdasarkan penelitian EPA (Environmental Protection Agency) atau badan perlindungan lingkungan Amerika Serikat diketahui bahwa dioksin membutuhkan waktu 10 hingga 30 tahun untuk bisa terurai di lapisan tanah.

Dioksin tergolong dalam senyawa karsiogenik (yang dapat menimbulkan kanker), sehingga paparan dioksin untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kanker dan aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah akibat lemak yang mengeras) yang pada beberapa kasus dapat menaikkan angka kematian hingga 46%.

Dioksin dapat dijumpai pada benda-benda yang ada di sekitar kita sehingga menempatkan dioksin sebagai ancaman serius bagi kesehatan manusia karena efek negatifnya dapat tercapai hanya dengan paparan dosis beberapa ppt (part per trillion) dalam lemak tubuh.

Dioksin mampu mengacaukan sistem hormon yang mengakibatkan perubahan fungsi dan mekanisme genetis dari sebuah sel yang pada akhirnya menimbulkan banyak pengaruh negatif di antaranya: kanker, penurunan daya tahan tubuh, kacaunya sistem syaraf, gugurnya kandungan juga dapat mengakibatkan birth deformity (cacat lahir). Karena kemampuannya mengubah fungsi genetika sel, dioksin dapat menyebabkan timbulnya penyakit genetis dan dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Di manakah dapat dijumpai Dioksin?

Dioksin jarang sekali dijumpai di alam. Justru sebagian besar sumber dioksin adalah hasil dari kreasi manusia.

Ketika pertama kali pendiri perusahaan Dow Chemical (Midland, Michigan) menemukan cara membelah atom garam dapur (NACl) menjadi atom natrium dan klorin (kaporit), maka mulai saat itu manusia mampu menghasilkan klorin bebas (yang tidak menempel pada senyawa lainnya) secara besar-besaran.

Klorin mempunyai banyak manfaat seperti digunakan sebagai antiseptik, disinfektan (pembunuh kuman, virus dan bakteri), juga dalam proses klorinasi air minum, sebagai pemutih dan penghalus pulp kertas, penguat PVC sehingga tidak mudah pecah, bahan baku pembuatan pestisida jenis DDT, aldrin dan dieldrin yang kini sudah dilarang penggunaannya karena dapat merusak lingkungan. Klorin juga digunakan pada pembangkit-pembangkit listrik sebagai zat pendingin dan biocide (pembunuh bakteri dalam air pada fasilitas penyediaan air agar pipa-pipanya tidak berkerak).

Namun klorin juga mengandung bahaya karena sifatnya yang sangat reaktif dengan segala jenis unsur sehingga dapat membentuk senyawa baru seperti organoklorin (bahan pestisida lindane, chlordane, dan DDT) juga dioksin yang beracun dan menimbulkan kanker.

Pada umumnya, dioksin dihasilkan dari proses pembakaran sampah, penggunaan pestisida, pembakaran pada proses produksi baja atau proses kimia pada produk-produk yang mengandalkan klorin sebagai pemutih (bleach) seperti pulp kertas, tissue, pembalut wanita, diaper bayi, plastik, bahan tekstil dan sebagainya.

Karena dioksin dikenal sebagai hidrofobik (tidak akur dengan air), maka dalam air ia akan mencari tempat menempel atau masuk ke dalam tubuh ikan, hewan liar, hewan ternak atau bahkan manusia yang meminum air tersebut yang kemudian terkonsentrasi pada jaringan lemak tubuh, sehingga makanan manusia yang bersumber dari hewan seperti daging, lemak dan produk olahan susu juga mengandung dioksin.

Namun sayangnya, tubuh manusia tidak mempunyai mekanisme yang dapat memusnahkan dioksin secara alami sehingga terpaksa terakumulasi dalam tubuh hingga terurai sendiri menurut paruh waktunya yang terbilang cukup lama. Sementara itu penelitian membuktikan bahwa 90% asupan dioksin pada manusia bersumber dari makanan-makanan berlemak tersebut, sehingga tak heran bila kanker dan aterosklerosis banyak diderita oleh mereka yang gemar dengan jenis makanan ini.

EPA pada tahun 1994 menyebutkan bahwa dioksin merupakan senyawa organik yang paling beracun yang pernah dikenal manusia. Bahkan hanya dengan dosis hanya 10-15 ppt yang terakumulasi selama hidup manusia saja telah dapat menimbulkan pengaruh negatif pada kesehatan.

Berdasarkan hal tersebut, pada tahun 2012 EPA menetapkan batas konsumsi maksimum untuk dioksin adalah 0,7 pikogram (seper 1 trilyun gram) per kilogram berat badan. Sementara WHO dan Uni Eropa membatasi 1 hingga 4 pikogram per kilogram berat badan. Artinya, jika berat badan anda 60 kilogram, maka setidaknya batas maksimal konsumsi dioksin harian anda adalah 60 pikogram.

Bahan Baku Pembalut Wanita

Semua orang tahu bahwa pembalut wanita adalah produk sekali pakai. Maka sebagai bahan dasar utamanya, produsen pembalut wanita memilih bahan yang murah dan mudah didapat, yaitu pulp (bubur kertas) yang berasal dari kertas-kertas bekas dengan tujuan menghemat biaya produksi.
Bahan kertas-kertas bekas ini didaur ulang yang dalam prosesnya melibatkan banyak zat kimia untuk pemutihan kembali, sterilisasi dan menghilangkan bau.

Untuk membuktikan hal ini, anda bisa menguji dengan cara sederhana pembalut-pembalut yang ada di pasaran dengan cara merobek dan mengeluarkan lapisan penyerap (terlihat seperti gumpalan kapas) yang terdapat di dalamnya lalu merendamnya dalam air selama satu jam.

Bila lapisan utama tersebut hancur dalam air, maka bisa dipastikan bahwa bahan utama lapisan tersebut adalah kertas daur ulang. Kemudian, jika air rendaman tersebut keruh dan berwarna keputih-putihan, maka bisa dipastikan bahwa banyak zat pemutih yang terkandung di dalamnya dan anda tentu sudah tahu bahwa zat pemutih dan pembunuh kuman seperti klorin yang mudah didapat adalah salah satu penghasil senyawa dioksin yang berbahaya.


Adapun jika lapisan tersebut tidak hancur dan warna air rendaman tetap jernih, berarti bahan dasar lapisan tersebut adalah kapas murni yang aman dari zat pemutih penghasil dioksin.

www.availjabodetabek.blogspot.com

Bapak Teguh Sangaji / Ibu Ninik Martini

Jl.Cendrawasih Raya No 3-4 ( Belakang Bank BTN )

Perumnas I - Tangerang - Banten

HP: 0812-1160-0885 / 021-9877-6464

Pin BB : 286BEA99

WhatsApp : 0817-0118-881